Kekerasan didefinisikan sebagai ketahanan suatu material terhadap indentasi / penetrasi permanen akibat beban dinamis atau statis. Beberapa definisi kekerasan lainnya adalah :
– Energi yang diserap pada beban Impact (Kekerasan Pantul)
– Ketahanan terhadap goresan (Kekerasan Goresan)
– Ketahanan terhadap abrasi (Kekerasan Abrasi)
– Ketahan terhadap pemotongan / pengeboran (Mampu Mesin)
Hasil pengujian kekerasan tidak dapat diaplikasikan langsung dalam mendesain suatu kontruksi seperti halnya hasil pengujian tarik. Namun demikian angka kekerasan material merupakan salah satu sifat mekanik yang penting dalam memilih suatu material. Pengujian kekerasan banyak dilakukan karena proses pengujian yang relatif sederhana dibandingkan dengan proses pengujian material lainnya.
Hasil pengujian kekerasan dapat digunakan antara lain :
(a) Menentukan penggunaan dari bahan.
Klasifikasi suatu bahan dapat didasarkan pada kekerasannya. Dari nilai kekerasan akan dapat ditentukan penggunaan dari bahan tersebut.
(b) Kontrol kualitas suatu produk.
Dengan pengujian kekerasan dapat diketahui homogenitas suatu bahan akibat suatu proses pembentukan dingin, pengelasan, heat treatment, case hardening dan sebagainya. Dengan demikian pengujian kekerasan dapat juga berfungsi sebagai kontrol terhadap proses yang dilakukan.
Tujuan pengujian kekerasan adalah mengukur angka kekerasan suatu bahan dengan metode Brinell, Rockwell, Vickers dan Micro Hardness.
Pengukuran kekerasan secara umum dapat dilakukan dengan dua metode yaitu :
(a) Metode Dinamis (Dynamical Methode)
Karakteristik dari Metode Dinamis adalah :
(1) Pembebanan terjadi dengan tiba-tiba.
(2) Waktu penetrasinya singkat (Short penetration time).
(3) Ketelitian rendah (Low Accuracy).
(4) Pengujian dilakukan dengan cepat.
Jenis pengujian kekerasan yang menggunakan metode ini antara lain : Shore scleroscope, Herbert, Hammer Poldi, dsb.
(b) Metode Statis (Statical Methode)
Karakteristik dari Metode Statis adalah :
(a) Pembebanan terjadi secara perlahan-lahan dengan beban tertentu.
(b) Waktu penetrasinya panjang (Long penetration time).
(c) Ketelitian tinggi (High accuracy)
(d) Pengujian lebih lambat dari metode dinamis.
Jenis pengujian kekerasan yang menggunakan metode ini antara lain : Brinell, Vickers, Rockwell, Vickers Micro Hardness dan Knoop Micro hardness dll.
Metode pengujian statis merupakan metode pengujian kekerasan yang umum digunakan dewasa ini. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian yang lebih akurat. Pengujian ini dapat dikategorikan berdasarkan sasaran dari material yang akan diuji, yaitu :
(a) Untuk mengukur kekerasan suatu material digunakan pengujian kekerasan
Brinell, Rockwell dan Vickers.
(b) Untuk mengukur kekerasan fasa pada struktur mikro atau lapisan tipis dari
suatu material digunakan Micro-hardness test.